Teruntukmu, Lelaki Hujanku (A Flash Fiction/Short Story)
Hey, apa kabarmu disana?Aku berharap kamu baik-baik saja, selalu baik-baik saja, dan akan baik-baik
saja.Aku juga baik, meski mungkin tak sebaik kabarmu.Hari ini tepat 6 tahun yang lalu sejak kita pertama kali bertemu.Masih ingatkah?
6 tahun bukan waktu yang singkat untukku, untuk kita.
Dan selama itu pula aku menunggu.Menunggu kita akan kembali seperti dulu.Menunggu kamu masih memiliki rasa yang sama seperti dulu.Menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua.
Bahwa, aku menyesali
perpisahan kita.Menunggu kamu datang dengan rasa cinta yang sama, bahkan lebih dari sebelumnya.
Hey, lelaki hujanku...Masih ingatkah kenapa aku menyebutmu begitu?
Iya, karena saat pertama kali kita bertemu hujan sedang turun.Aku seorang diri menunggu hujan reda di bawah atap sekolah kita dulu.Terima kasih sudah menemaniku waktu itu, bersamamu menunggu hujan mereda adalah kenangan yang terindah yang hingga saat ini masih ku kenang.
Ingatkah kamu?
Mungkin tidak. Tak apa.Sudah terbiasa dilewati olehmu.
Ada banyak hal yang ingin sekali aku sampaikan padamu, lelaki hujanku.
Entahlah...rasanya sulit untuk mengungkapkannya secara langsung padamu.
Aku tak punya nyali yang kuat untuk itu.
Anggaplah ini menjadi perwakilan diriku, dan juga akan menjadi surat
terakhirku untukmu.
Aku hanya ingin meminta maaf.
Maaf karena aku terlalu mencintaimu.
Maaf untuk semua kenangan yang terjadi diantara kita.
Maaf untuk menyerah sekarang.
Bukan karena aku tak bisa lagi menunggu, tapi karena aku merasa waktuku telah
habis.Maaf untuk pernah hadir dalam hidupmu.
Percayalah, kali ini aku akan benar-benar pergi dari hidupmu.
Terima kasih, untuk semua waktu yang pernah kita habiskan bersama.
Terima kasih, untuk semua kenangan yang tercipta.
Terima kasih, untuk semua tawa, tangis, suka, duka.
Terima kasih, untuk pernah hadir dalam hidupku.
Terima kasih, untuk pernah mencintaiku
Terima kasih, untuk semua hal yang pernah terjadi diantara kita.
Aku berharap setelah ini aku bisa kembali ke kehidupan normal ku, tanpa kamu
lelaki hujan ku.
Aku tak kan menyesali masa lalu yang pernah terjadi.
Karena yang lalu selalu hanya akan tetap menjadi masa lalu.
Seberapa pun pahit serta manisnya.
Women always have a formula to clear her mind about it.
Because my life has goes on.
Seperti kamu yang berjalan tanpa aku.
Kamu akan selalu menjadi lelaki hujanku.
Have a good goodbye.
0 Comments