Mini Movie Review: Filosofi Kopi 2, Ben dan Jodi



Landing di Jakarta 17.30, makan di Bebek Slamet trus lanjut nonton film ini dengan duo kesayangan yang udah mau jemput dibandara. Penasaran sama lanjutan kisah Ben dan Jodi, trus juga baca review orang-orang di twitter juga makin bikin penasaran.

Alur cerita disequel yang kedua ini terasa lambat bagi saya. Ada beberapa menit yang cukup membuat saya menguap beberapa kali. Setelah film berakhir, kesimpulan saya adalah, tidak cukup menarik tapi tidak terlalu membosankan juga.

Yang menarik dalam film ini adalah hubungan Ben dan Jodi sebagai bromance, 'Lu masih punya gue, Ben' that's so sweet...

Luna Maya come back, dan yah masih menawan aktingnya, ekspresi Luna dibeberapa scene cukup mewakili tanpa harus banyak melakukan dialog. Tapi, honestly, chemistry antara Tarra dan Jodi masih agak so so. Entah karena ngeliat Rio Dewanto udah jadi bapak kali ya, tapi gak dapat aja 'ketertarikan' dia sama Tarra, atau apa saya yang miss moment-nya?

Jempol dua untuk film ini adalah bagaimana mereka mengeksplore daerah-daerah di Indonesia, shoot-nya menarik dan bikin pengen kesana. Apalagi Manado, cakep ya.

Bila dibandingkan dengan Filosofi Kopi yang pertama, saya lebih senang dengan yang kedua, walaupun sudah keluar dari kisah aslinya, tapi tokoh Ben dan Jodi seperti lebih hidup disini.

Konfliknya juga lebih klimaks, walau penyelesaiannya rasanya kurang eksekusi. Ahelaahhh, bahasanya sok yang paling ngerti ajaaaa...:))))

The soundtrack of this movie is awesome! Semua lagu-lagunya enak dan syarat makna. Untuk saya pribadi, waktu pertama dengar langsung heboh nanya ke temen, ini penyanyinya siapa sih? Eh yang ini judulnya apa ya? Lagunya enak... (sambil mesem-mesem). Sementara sudah ada di I-tunes, jadi silahkan cek. Kayaknya bakal ada fisiknya nih soundtrack Filkop 2, seperti janjinya mas Angga di twitter, kita tunggu saja.

Anyway, worth to watch kok, sebelum turun layar.

Share:

0 Comments