#11Project11Days Day 10, Tema 'Bimbang by Melly'
Missing you…
Cinta pertama tak kan pernah hilang, apa pun yang memisahkan itu. Itulah yang di alami Maura. Bagi Maura, Aby adalah cinta pertama-nya. Untuk meraih cinta Aby kembali bukanlah hal mudah.
Semua berawal dari Aby yag mulai berubah cuek, tak banyak bicara, dingin, tak selalu punya cukup waktu untuk dirinya, tapi selalu ada banyak waktu untuk teman-temannya. Sampai akhirnya pertengkaran pun terjadi.
“Kamu yang egois, gak pernah mau liat ini semua dari sisi aku” ucap Maura sambil menahan tangisnya.
“Aku salah kalo aku jalan ama temen aku sendiri?? aku juga gak pernah larang-larang kamu kan??” jawab Abyl.
“Kita putus aja” ucap Maura lagi dan berharap Aby akan melunak dan membujuknya untuk tidak memutuskan dirinya, Maura hanya mencoba mengancam aby.
“Fine...we are break up” jawab Aby sambil berlalu meninggalkan Maura yang shock mendengar jawabannya. Ingin sekali ia berteriak memanggil Aby kembali dan berkata bahwa ia tak serius, tapi apa daya, ego menahannya, emosi mengalahkan logikanya. Aby telah benar-benar meninggalkannya.
Pada awalna Maura merasa ia pasti bisa menjalani ini semua tanpa Aby. Walau kadang ada jutaan rindu yang membuncah yang tak bisa ia ungkapkan. Hanya dapat menangisi betapa bodohnya keputusan yang ia buat waktu itu.
Maura sadar bahwa ia tak mampu kehilangan Aby, ia mencintai lelaki itu lebih dari yang ia sadari, dan akhirnya Maura memutuskan untuk meraih cinta Aby kembali.
Sebulan berlalu sejak saat itu, Maura mulai menyusun strategi baru untuk meraih perhatian Aby kembali, mulai dari mengirimi sms, telephone, comment di facebook, bbm, mention di twitter, mengirimi Aby makanan sampai mendengarkan curhat Aby tentang Sita, perempuan yang saat ini sedang dekat dengannya.
Jangan tanya bagaimana rasanya, sakit…itulah yang Maura rasakan, tapi ia tetap berjuang karena ia yakin Aby tak kan secepat itu menemukan cinta yang baru. Tapi, apalah arti usahanya jika perasaan sudah mengatakan tidak.
Malam itu Aby mengajaknya keluar, makan malam seperti biasa saat mereka masih bersama dahulu, sesuatu yang sangat Maura harapkan pasca hubungan mereka berakhir. Akhirnya saat itu datang juga, mungkin ini saatnya untuk menyatakan perasaannya.
“Ra, makasi ya kamu masih mau jadi sahabat aku, meski kita udah gak pacaran lagi” Aby membuka suara. Maura tersenyum manis, bahagia untuk sesaat karena ia menerka-nerka apa yang akan Aby sampaikan selanjutnya.
“Aku udah jadian dengan Sita, finally…” Aby melanjutkan ucapannya sambil tersenyum, sementara Maura tertegun. “Aku sayang dia Ta, aku juga udah ketemu keluarganya, doain aku ya” pinta Aby. Maura tak tau harus berkata apa, di satu sisi ia senang melihat Aby bahagia, di sisi lain hatinya perih menerima kenyataan dihadapannya.
“Aku bahagia kalo kamu juga bahagia dengan pilihan kamu” jawab Maura akhirnya. “Makasi ya udah pernah ada dihidup aku” ucap Maura lagi sambil beranjak pergi meninggalkan Aby. Kali ini benar-benar meninggalkannya.
Ada butiran bening mengalir pelan dari sudut matany, entah ini air mata bahagia atau lukanya yang teramat, yang pasti ada perih disini.
0 Comments