Dan Hujan (pun) turun…
Malam ini hujan turun lagi membasahi
Entah berawal dari mana, aku pun tak tau
Yang aku tau, aku sangat menyukai hujan
Suka melihat tiap titik air yang turun
Suka mendengarkan suara hujan yang turun
Suka bermain-main saat hujan turun
Suka melihat pelangi setelahnya
Suka dengan hawa dinginnya
Suka dengan semua kenangan yang pernah ada saat hujan turun
Kenangan saat hujan turun
Hmmmm…
Itu sebenarnya yang slalu melekat saat hujan turun
Kenangan masa kecil,
Saat mama melarang ku untuk tidak mandi hujan, karena secara fisik aku tidak terlalu kuat
Gampanng sakit, lebih tepatnya
Tapi, yang namanya anak-anak, paling senang main hujan
Sampai suatu hari, saat pulang dari mengaji aku melihat segerombolan anak kecil yang sedang berlari-lari ditengah hujan
Mereka tertawa riang dibawah hujan, menari-nari menikmati hujan yang turun
Sementara aku hanya menatap mereka dengan iri
Aku ingin, tapi mama pasti marah jika tau aku main hujan
Tiba-tiba aku punya ide untuk berbohong pada mama
Akhirnya aku pun main hujan, dan otomatis bajuku basah semua
Aku menari-nari kegirangan dalam hujan
Merasakan sebuah kebebasan dalam sesaat, dan aku melupakan bagaimana reaksi mama saat melihatku begini, aku terus bermain dalam hujan, kedinginan…
Hujan tinggal gerimis saat aku memutuskan untuk pulang, tentu saja aku sudah menyiapkan kata-kata (bohong) jika mama menanyakan kenapa aku pulang dalam keadaan basah kuyup
“tia kehujanan ma, lupa bawa payung” bohong ku waktu itu
Tentu saja mama tidak percaya, dan dengan mudah mengetahui kalo aku berbohonng padanya
Dan akibat dari kebohonganku, malam harinya tubuhku panas, aku demam, dan sukses seminggu tidak masuk sekolah karenanya, sejak saat itu aku sadar bahwa sebenarnya bukan mama mau melarangku dengan hal-hal yang aku sukai, tapi karena hal yang aku sukai itu dapat membuat aku sakit
Maafin tia ya ma…
Kenangan masa remaja.
Hmmmm…
Saat remaja aku banyak menghabiskan waktu di asrama
Banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman
Di asrama, main hujan termasuk salah satu ritual yang wajib
Dan entah kenapa, imun di tubuhku seolah meningkat jika main hujan
Jarang sekali aku demam karena hujan, dan itu otomatis membuat aku makin mencintai hujan
Pada suatu hari, saat jam pulang sekolah aku tertahan di kelas karena hujan yang tiba-tiba turun, sebenarnya bisa saja aku menerobos hujan, karena jarak dari sekolah dengan asrama tidak begitu jauh, tapi kadaan tidak mendukung saat itu
Seragam yang aku pakai hari ini, masih akan di pakai esok harinya
Jadilah aku menunggu hujan hingga berhenti, dan sialnya semua temanku sudah pulang, dan tinggallah aku sendiri
Aku lalu menarik kursi dari salah satu ruangan dan meletakkannya tepat di pagar pembatas lantai 3 sekolahku, aku menatap dengan syahdu tiap titik-titik hujan yang turun, sesekali aku mengulurkan tangan hingga tanganku basah karena hujan, aku bahagia menikmati kesendirianku, aku tersenyum…
“senyum-senyum sendiri tar kesambet lho” seseorang mengejutkan ku.
Tanpa di minta, tiba-tiba dia menarik kursi dan ikut duduk di sampingku, melihat hujan
Waktu berasa berhenti waktu itu, karena kami hanya diam dan larut dalam pikiran masing-masing sambil menatap hujan
“aku juga suka hujan” ucapnya tiba-tiba
Aku kenal dia, mengenalnya dengan baik, karena setelah hari itu ia yang mengisi beberapa masa dalam hidupku
Meski sekarang tidak lagi
Aku masih ingat apa saja yang kami bicarakan waktu itu
Selain itu kami juga bernyanyi, satu lagu yang (masih) bisa membuat aku menangis ketika mendengarnya hingga saat ini
Dan moment yang paling indah setelah itu adalah kami sama-sama melihat pelangi
Karena itu, aku menamainya “Lelaki Hujan”
Karena ia datang saat hujan sedang bersama ku
Mungkin karena itu aku teramat sangat mencintai hujan
Meskipun karena hujan aku pernah sakit
Karena hujan aku tak bisa kemana-mana
Karena hujan membuat banjir
Tapi, aku tetap suka hujan
22.50 wib
0 Comments