Hey, Hello!

Not My Daily Journal.

  • Home
  • The Journey
  • The Culinary
  • The Review
  • Psychology's Note
  • #11Project11Days

 



Hei, hello!

22.08.22 tanggal cantik untuk yang mau jadian, agak susah kalau untuk tanggal nikah karna hari ini senin, kecuali kamu penganut no-pesta-nikahan-di-KUA-aja-yang-penting-sah-sebodo-amat-mulut-tetangga- dan untuk buibu yang section caesaria bisa banget hari ini (welcome to new world babies)...

Anyway, longtime no see~

2022 masih sisa empat bulan lagi, so far so good. My 2022 not bad enough.

Covid-19 masih ada, dan jumlah kasusnya beberapa hari terakhir kembali meningkat. Tapi keadaan sekarang sudah jauh lebih baik dari 2 tahun lalu. Masyarakat sudah bisa beraktivitas seperti biasa (tetap prokes pastinya), mall mulai ramai, bioskop dibuka full, konser musik satu persatu mulai diadakan kembali, dan penggunaan masker juga masih diwajibkan baik di dalam maupun di luar ruangan. Bersyukur banget situasi sekarang so much better walau dengan aturan yang masih berubah-ubah. Dan, vaksinasi tentunya, vaksin 1 dan 2, dilanjutkan dengan booster vaksin ketiga. I'm vaccinated, btw.

Kabar buruknya, beberapa hari yang lalu Cacar Monyet terkonfirmasi ada di Indonesia. Cacar monyet merupakan penyakit langka yang dipicu oleh virus Monkeypox, berawal dari penyakit endemik di daerah Afrika Tengah dan Barat, namun beberapa bulan terakhir menyebar dengan cepat di hampir 100 negara di dunia. Who juga menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat global. Here we go again...

Hope everything gonna be okay. Semua orang sehat, baik-baik. 


Seeyaa.

 



Apa kabar dunia?

Belum baik-baik saja, virus corona masih ada diseluruh negara di dunia. Beberapa negara bahkan menghadapi second wave yang lebih parah dari sebelumnya. Hampir dua tahun sejak kasus pertama di Wuhan, covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan hilang, malah bermutasi dengan munculnya berbagai varian baru yang lebih berbahaya.

Hari ini, Jum'at, 13 Agustus 2021. Total kasus Covid-19 diseluruh dunia mencapai angka 205 juta kasus. Di Indonesia sudah ada 3 juta lebih kasus, dan di Pekanbaru sendiri total kasus hingga siang ini mencapai angka 111.423 kasus. It's not just a number.

Sejak akhir juli lalu, pemerintah menerapkan PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) hampir diseluruh kota di Indonesia, khususnya pulau Jawa dan Bali. Beberapa aturan baru pun mulai diterapkan, mulai dari penyekatan jalan, work from home (WFH), ditutupnya tempat-tempat hiburan dan taman, serta aturan perjalanan domestik.

Pekanbaru menjadi salah satu kota yang menerapkan PPKM level 4 sejak awal agustus yang lalu. Penyekatan jalan dimana-mana jadi bikin susah para pekerja yang masih harus bekerja langsung di kantor. Saya contohnya, karena jalan utama ditutup, jalan menuju kantor jadi berputar dan memakan waktu lebih lama dari hari-hari biasanya. Saya bekerja di logistik, sesuai dengan aturan PPKM, menjadi salah satu sektor yang diperbolehkan untuk work from office.

Saat ini pemerintah sedang giat untuk mendorong masyarakat untuk vaksinasi. Tentu saja ada banyak yang antusias, selain agar lebih kebal dengan virus covid-19, juga karena efeknya sekarang segala hal butuh 'kartu vaksin', bahkan untuk melewati jalan yang disekat saja butuh kartu vaksin agar bisa lewat.

Ada masanya saat melihat foto-foto atau video-video lama, jadi kangen dengan masa-masa sebelum pandemi. Saat dunia baik-baik saja. Saat bebas mau kemana aja, dan ga butuh dokumen ini-itu. Kangen konser. Kangen nonton bioskop. Oh iya, bioskop sempat buka sebentar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan saya cuma sempat nonton dua film, Fast Nine dan Cruella, namun sekarang bioskop pun tutup kembali.

Harusnya 2020 kemarin udah ngerasin musim gugur di Seoul, dan tahun ini bisa liat wisuda adik di Kazan, Rusia. All cancelled. And I'm sad. Gak bisa traveling kemana-mana dulu, ditambah lagi sekarang syaratnya harus sudah vaksin. Cry.

This too shall pass.

Semoga badai ini segera berlalu dari dunia. Semoga dunia, khususnya Indonesia segera pulih dari virus ini. Semoga kita semua bisa kembali ke hari dimana bisa bernafas dengan lega tanpa masker, dan dalam keadaan sehat tentunya. Amiin.


Warm Regards,

Tia.

 


Sebuah lagu kadang punya arti mendalam bagi seseorang.
Mendengarkan lagu yang sedang diputar mampu membawa kita ke dalam memori tertentu.
Seringkali saat mendengarkan sebuah lagu ada perasaan bahwa lagu itu mewakili diri kita.
"Ini lagu gue banget"
"Lagunya ngewakilin perasaan gue"
"Kok lagunya persis kayak cerita gue sih" (trus mewek).

Sebuah lagu bisa jadi penyemangat pada senin pagi,
pengantar tidur dikala malam,
mood booster saat sedang kesal,
curhatan terselubung saat dinyanyikan di tempat karaoke,
sebagai kado untuk seseorang yang spesial,
yang menemani saat patah hati~

2020 still going worst for me. Minggu lalu yang terburuk. Cukup menghantam mental sampai down berhari-hari. Dan baru bisa menangis dihari ke 6, setelah merasa cukup tenang dan bisa mengontrol emosi untuk menceritakannya ke orang lain.

Dalam keadaan suasana hati sedang tidak baik, mendengarkan lagu cukup memberi dampak yang signifikan. Tadinya mau mengulang-ngulang lagu Rehat-Kunto Aji, rasanya butuh sesuatu untuk menguatkan diri. Butuh mantra 'tenangkan hati, semua ini bukan salahmu~' dari lirik lagu tersebut. Kemudian secara tidak sengaja sebuah lagu muncul diplaylist dalam aplikasi musik streaming yang sedang saya dengarkan, begini liriknya...

"it's okay if you don't win every fight
all the darkness only comes in the night.."

Langsung nyess dihati pas pertama denger. Tadinya emosi masih menggebu-gebu, pelan-pelan mulai calm down, inhale and exhale, ada beberapa pertempuran yang memang gak bisa kita menangkan, seperti yang terjadi kali ini. This song on repeat every day, bahkan saat mengetik ini pun lagu ini masih diputar berkali-kali.

Mengutip lirik lagu dari Simple Plan...

"I was down, I was drowning, but it came on just in time,
This song saved my life..."

In my case..
stay4ever by Powfu saved my life.

 


Happy 13th September!

Moment ulang tahun selalu jadi hari yang istimewa buat saya. Tahun-tahun sebelumnya biasanya saya menghabiskannya dalam sebuah perjalanan. Pernah sekali dihari itu saya sengaja memilih terbang, dan menghabiskan hari dengan diruang tunggu, sembari menunggu penerbangan berikutnya. Itu jadi salah satu best day on my birthday, dihari ulang tahun, sendirian, dan ditengah-tengah orang yang gak dikenal.

Tahun lalu gagal birthday trip karena sedang asap, jadi penerbangannya terganggu. Tahun ini karena Covid-19. Oh, iya...sampai dengan September ini coronces masih ada di dunia. Malah semakin memburuk di Indonesia. Fiuuhhh.

Anyway, ulang tahun kali ini full of surprise, and I love it.

Tadinya ga muluk-muluk, cuma pengen makan-makan sama sahabat aja tanpa ada ekspetasi apa-apa. Surprisingly, mereka malah nyamperin ke rumah. Tiba-tiba dapat kiriman kado. Spent time sama sahabat, karokean, ngobrol banyaaaak banget. Tadinya malah mikirnya bakal diem dirumah aja kek hari-hari biasa, but, God didn't let me to be alone on my birthday.

What I learn on this age, banyakin bersyukur atas apa saja yang sudah terjadi dalam hidup. Berdamai dengan diri sendiri, termasuk berdamai dengan orang-orang yang selalu memanggil 'buk' instead 'kak' atau 'mbak'. Belajar memahami bahwa pertemanan juga merupakan seleksi alam, yang tadinya deket banget, sekarang jadi jauh. Yang tadinya jarang ngobrol, sekarang malah jadi sering ketemu. Mereka berubah, pun saya juga.

Wish nya: Semoga makin lebih baik lagi, sehat selalu, murah rezeki, bisa jalan-jalan lagi, dipermudah segala urusan, lebih bermanfaat bagi orang lain. Banyakin sabar ya ngah, you need to calm down.

Happy birthday, you're doing great job, terimakasih sudah bertahan sampai hari ini.

Lova, Tia.




Lebaran Hari ke 4.

Dulu waktu masih kecil suka kesal tiap kali ayah sudah masuk kantor dihari lebaran ketiga. Kalau lagi libur lebaran dan keluar kota, ayah pasti datang menyusul dan kembali paling awal, karena sudah harus kembali ke kantor. Waktu itu rasanya kesal sekali, kenapa ayah tidak bisa lebih lama lagi bersama kami.

Beranjak dewasa dan sudah bekerja, saya baru paham jadi ayah kala itu. Saya menulis ini di meja kerja di kantor, karna sudah masuk tepat pada lebaran ketiga kemarin. Rasanya berat sekali mau keluar rumah, tapi ada kewajiban yang harus dipenuhi.

Lebaran tahun ini sungguh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kami di rumah hanya berempat, karena kakak tidak mudik, dan adik saya yang sedang menyelesaikan studi S2 nya di kazan, Rusia. Selain itu lebaran dimasa pandemi Covid-19 ini semakin membuat hari raya semakin sunyi, bahkan kami tidak melaksanakan sholat Eid dilapangan, merujuk aturan PSBB dari pemerintah, dan mengganti silahturahmi via online.

Tapi, entah kenapa saya justru menikmatinya. Menikmati hari-hari jelang lebaran tanpa perlu bergegas mempersiapkan segala hal untuk open house, untuk menerima tamu, lebaran kali ini saya benar-benar bersantai. Di rumah hanya memakai kaus dan bisa menikmati hari tanpa ada yang datang. Aneh ya? Tapi saya justru bersyukur untuk itu. Bolehlah sesekali lebarannya agak slow, gak huru hara mempersiapkan ini dan itu :)

Taqobballahu Minna Waminkum
Regards, Tia.


Hari ini, 76 hari sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Saat ini jumlah kasus positif sudah mencapai angka 16.006, berada jauh diatas Korea Selatan dan Malaysia yang lebih dulu menemukan kasus Covid-19. Di kota tempat saya tinggal jumlah kasus positif sudah diangka 39, dengan total 88 kasus ditingkat provinsi.

Hari-hari yang dilalui saat ini saya yakin pasti berat untuk semua orang, saat ini yang bisa kita lakukan hanyalah bertahan. Dengan cara yang benar, tentunya.
Jika masih bisa untuk tetap stay at home, please do it.

PSBB masih berlaku hingga hari ini, hari-hari terakhir jelang lebaran Idul Fitri.
Kali ini akan menjadi Idul Fitri yang sunyi, yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

2020 memang tidak memberi kita waktu untuk sejenak menarik nafas.
Segala kejadian, dan berita duka seakan berlomba untuk muncul.
Sengaja tulisan ini saya buat sebagai pengingat, bahwa hari ini pernah ada.
Bahwa pandemi Covid-19 ini terjadi ditahun 2020.

"Heal the world
Make it a better place
For you and for me
And the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make it a better place
For you and for me"

-Heal The World, Michael Jackson



Wat Arun ini dikenal juga dengan sebutan Kuil Fajar. Letaknya persis ditepi sungai Chao Phraya. Dari Wat Pho, bisa berjalan kaki sedikit menuju tempat penyeberangan. Nantinya dengan menggunakan kapal akan menyeberang kira-kira lima sampai sepuluh menit menuju dermaga yang dekat dengan Wat Arun (lagi-lagi pengalaman menyeberang dengan kapal, tapi kali ini di sungai yang cukup berombak). Dari dermaga ini sebenarnya sudah memasuki komplek dari Wat Arun, jalan kaki sedikit saja sudah sampai menuju pintu masuk.










Saran saya, kalau mau ke Wat Arun sebaiknya pagi-pagi sekali atau sore sekalian, karena panasnya lumayan terik, padahal hari itu lumayan mendung sebenarnya.

Setelah dari Wat Arun, kami kembali ke hotel untuk mengambil barang-barang dan kemudian lanjut ke bandara. 

Pengalaman yang menarik di perjalanan kali ini adalah ke Hua Hin. Tiga jam dari bangkok via travel yang mana supirnya ga bisa bahasa Inggris. Selama di Santorini Park dan (apalagi Bangkok) banyak banget ketemu dengan orang Indonesia, tapi tidak di Hua Hin. Beberapa kali kami bahkan dikira orang Malaysia. Dan yang selalu bertegur sapa dengan kami pun orang Malaysia.

Kalau punya kesempatan untuk ke Thailand lagi, bakal ke Hua Hin lagi sih.
Udah jatuh cinta sama kota itu...

Oke, until next trip!

 


Last day on Bangkok. Sekitar jam sembilan pagi kami mulai keluar dari hotel, barang-barang yang sudah dipacking dari malam kami titipkan di resepsionis, biar jalan-jalan hari ini ga ribet dengan barang bawaan. Niat awalnya, kami akan pergi menuju Wat Pho menggunakan Grab, biar lebih efisien waktunya, nah...ga jauh dari hotel ternyata ada sewaan mobil plus driver menuju temple, setlah nego dengan drivernya, akhirnya mereka juga mau mengantarkan kami menuju bandara. Lupa bayarnya berapa, yang pasti jauh lebih hemat waktu, dan berasa naik mobil pribadi, hahaha. Drivernya bisa bahasa Inggris, so, don't worry..

Destinasi pertama kami adalah Wat Pho.Wat Pho adalah salah satu dari kuil tertua di Bangkok. Letaknya persis di tengah kota yang gampang banget dijangkau. Di dalam Wat Pho ini ada ratusan patung Budha, dan tentunya wisatawan yang berkunjung bisa sembahyang didalamnya.












Tiket masuknya bisa ditukarkan dengan sebotol air mineral saat keluar dari temple.

Yang paling menarik perhatian dari Wat Pho ini adalah The Sleeping Buddha. Patung Buddha yang berbaring dengan tinggi 15cm dan panjang 46cm. Saking panjangnya susah untuk datapat foto yang bagus, belum lagi ada banyak orang :(








Telapak kaki The Sleeping Buddha

Di dalam kuil ini ada mangkuk perunggu berisi koin, pengunjung bisa menukarkan uang dengan koin, dan memasukkannya ke mangkuk-mangkuk yang tersedia, diyakini akan membawa keberuntungan.








Selesai di Wat Pho, saatnya menyeberang ke Wat Arun..
See ya on next post!
Lanjut dari postingan sebelumnya, setelah tiba di Bangkok kami memutuskan untuk langsung check in di hotel, agak nyasar dikit dan mayan nyari-nyari jalan biar bisa back on track.



Sebagaimana sebuah perjalanan yang selalu punya kejutan, hikmah dari nyasar kami kali ini adalah secara ga sengaja menuju Chatuchak Weekend Market. Ga masuk itinerary sebenernya, tapi karena udah sampai sini ya sekalianlah ya kulineran dikit.









Dari Chatuchak kami memilih untuk naik MRT menuju hotel, karena kebetulan ga jauh juga dari tempat kami menginap.



Setelah istirahat dan bersih-bersih, saatnya keluar mencari makan. Oiya, kami menginap disekitaran Pratunam Market. Lupa nama hotelnya dan ga sempat foto-foto karena udah kecapean jalan kaki, hahahaha.

Untuk yang muslim, jangan takut untuk nyari makan atau kulineran disini, beberapa tempat makan memberi tanda halal untuk makanan yang dijualnya. Ini beberapa yang sempat difoto. Enjoy...









Setelah muter-muter dan belanja oleh-oleh, kami lalu kembali ke hotel. Besok hari terakhir di Bangkok, dan tujuan kami berikutnya adalah explore the temple. See yaaa...
Postingan Lama Beranda

Best Sunrise Ever!

Quote

If you get tired, learn to rest, not quit. -Banksy

Learn to let go, Not everyone in your life is meant to stay. -Read Somewhere

#QoTD

About Author


 
Just an ordinary woman, happy in my pain, strong in my weakness, living life in my own way. Pencinta Manchester United.

Popular Posts

  • 1441 H
    Lebaran Hari ke 4. Dulu waktu masih kecil suka kesal tiap kali ayah sudah masuk kantor dihari lebaran ketiga. Kalau lagi libur lebara...
  • 22.08.22
      Hei, hello! 22.08.22 tanggal cantik untuk yang mau jadian, agak susah kalau untuk tanggal nikah karna hari ini senin, kecuali kamu penganu...
  • Level 32
      Happy 13th September! Moment ulang tahun selalu jadi hari yang istimewa buat saya. Tahun-tahun sebelumnya biasanya saya menghabiskannya da...
  • Penonton Bijak atau Orang Tua Bijak?
    Hampir 30 tahun lamanya ayah saya tidak menginjakkan kakinya ke bioskop, apapun filmnya biasanya ayah selalu punya alasan untuk tidak ikut n...
  • A Birthday's Gift: A Journey to Ciwidey! #Latepost
    Dikelilingi oleh orang-orang yang tulus (bukan penyanyi) sayang sama kita (apalagi bukan keluarga) adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang s...
  • Day 2 : Gagal Ke Lombok #30DaysBlogWriting
    Lombok jadi salah satu tempat yang menjadi bucket list saya. Setelah melihat kalender libur dan jadwal kerjaan, akhirnya saya dan sahab...
  • Mini Review: Jelita Sejuba
    Senang sekali rasanya bisa menonton film-film bagus akhir-akhir ini. Satu lagi film yang sudah masuk bucket list untuk ditonton, Jelita...
  • When in Thailand Part 3: Kulineran di Chatuchak Weekend Market and Night Market.
    Lanjut dari postingan sebelumnya, setelah tiba di Bangkok kami memutuskan untuk langsung check in di hotel, agak nyasar dikit dan mayan nyar...
  • Day 3 : Anak Pesantren #30DaysBlogWriting
    Dulu saat pertama kenalan dengan teman baru diawal masa kuliah, saya sangat-sangat menjaga identitas saya sebagai seorang 'santri...
  • Say Cheese at L'Cheese Factory
    Yang pengen makan cake dan doyan keju, L'cheeese adalah pilihan yang tepat. Ada banyak outlet cake di Pekanbaru, tapi L'cheese punya...

Categories

  • Abnormal
  • About Love
  • Ayo ke Bioskop
  • Backpack
  • Cerpenku...
  • Film Bioskop
  • Film Indonesia
  • Holiday
  • Jalan-jalan
  • Journey
  • KL's Trip
  • Kuala Lumpur
  • Malaysia's Trip
  • Movie Review
  • Phobia
  • Psikologi Anak
  • Psikologi Klinis
  • Psikologi Umum
  • Review Film
  • Tia's trip to KL
  • Trip to KL
  • Vacation
  • catatanpsikologi
  • food combining
  • healthy llife
  • makanan sehat
  • manajemen stress
  • travel blogger
  • travelling

Stay Update!

Blog Archive

Pages

  • Home
  • Tia's Journey
  • The Culinary
  • Psychology's Note
  • #11Project11Days
  • tiagutira
  • tiagutira
  • Twitter
  • Instagram

Copyright © 2017 Hey, Hello!. Created by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20