What If.

"In looking at past relationships, the whatifs sometimes make us more miserable than what actually happened."
-Ika Natassa, on Twitter-

It's true.
It's damn true.

Perjalanan singkat kemarin mampu membuat perasaan saya menjadi kacau. Membuat saya terlelap semalaman hingga pagi. Mengabaikan pekerjaan yang harus segera dikerjakan. Menghilangkan selera makan. Menjadikan sebadan-badan remuk, hanya karena hati.

Setelah sekian lama berlalu, 'what if' itu kemudian muncul.

Harusnya begini ya.
Seandainya begitu ya.

Dan pada kenyataannya, hanya saya yang menderita, seorang diri.

Saking sakitnya, bahkan menangis pun tak bisa.

Saya percaya ini akan terlewati juga. Selayaknya badai, kegalauan ini juga pasti akan berlalu. Yang bisa saya lakukan adalah, dengan segera menghilangkan 'what if-what if' yang ada dikepala, berdamai dengan keadaan, merelakan, melepaskan.

Hidup harus berjalan, Ngah.

Share:

0 Comments