Go study to holland, Get a ticket to global community..

Entah angin apa yang membawa saya untuk mengunjungi salah satu toko buku terbesar di Solo hari itu. Tadi nya saya hanya sekedar ingin mencari buku psikologi konseling dan psikoterapi untuk mata kuliah konseling, tapi yang saya dapat bukan hanya sebuah buku tentang psikologi, tetapi juga sebuah tiket untuk belajar di belanda, sebuah tiket untuk menuju komunitas global. It's absolutely my dream, bisa bergabung bersama orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Pertama kali mendengar kata "Belanda" yang terlintas dalam otak saya adalah negara kincir angin dengan bunga tulip nya yang indah, yang pernah menjajah Indonesia sekian abad lamanya. Karena Belanda sangat lama menjajah Indonesia, sedikit banyaknya latar belakang Indonesia dipengaruhi oleh Belanda, termasuk hukum yang berlaku di Indonesia masih terpengaruh dengan hukum Belanda. Jadi, untuk memperdalam ilmu hukum, Belanda adalah tujuan belajar yang sangat tepat bagi kita mahasiswa Indonesia, karena sedikit banyak hukum di Indonesia memiliki kesamaan dengan hukum belanda. Sebagian besar hukum yg berlaku di Indonesia berasal dari hukum Belanda, seperti hukum pidana disebut Burgelitc Wet Book (BW), hukum perdata Wetbook Van Strafreigh, dan hukum dagang Wetbook Van Kop Handle, sampai sekarang masih tetap berlaku di Indonesia. Dulu aturan tentang kepabeanan juga berasal dari Belanda disebut Reglement A, dan Ordonansi Bea, namun sekarang sudah diganti dengann UU Kepabeanan.
Seperti yang kita tahu Belanda merupakan salah satu negara yang paling maju, paling modern, dan paling makmur di dunia. Masyarakat di Belanda juga memiliki tradisi panjang dalam bidang pendidikan, penelitian, dan ilmu pengetahuan. Salah satunya Universitas Leiden, universitas tertua di negeri tanah rendah itu, yang sudah berdiri hampir lebih dari empat abad silam, tepatnya pada tahun 1575.
Salah satu buktinya, sejumlah ilmuwan Belanda berhasil meraih Hadiah Nobel, yaitu penghargaan keilmuan paling bergengsi di dunia. Seperti Tinbergen Bersaudara: Jan Tinbergen pernah meraih Nobel dalam bidang ekonomi, dan saudaranya, Nico Tinbergen meraih Nobel bidang etologi. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan bukan…??? Pada kesempatan ini saya akan mencoba untuk memperkenalkan 2 universitas besar di Belanda, yaitu Universitas Leiden dan Universitas Erasmus Rotterdam
Universitas Leiden adalah universitas tertua di Belanda, yang terletak di Leiden dan didirikan pada tahun 1575 oleh Pangeran Willem van Oranje. Universitas swasta ini dikenal sebagai universitas riset yang terkemuka di dunia. Pada tahun 2005, sebanyak 17.251 mahasiswa belajar di sembilan fakultas utama yang terdapat di Universitas Leiden, seperti fakultas Matematika dan Ilmu Alam, Filsafat, Sastra, Hukum, Teologi, Arkeologi, Ilmu Sosial dan Tingkah Laku, Kedokteran dan Seni Panggung dan Kreatif.
Selain Universitas Leiden, ada juga Universitas Erasmus Rotterdam ialah sebuah universitas yang terletak di Rotterdam, Belanda. Didirikan pada tahun 1913, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 19.695. Universitas ini menyandang nama Desiderius Erasmus, seorang humanist Rotterdam. Nama Erasmus Universitas sebenarnya baru dipakai pada tahun 1973. Namun Universitas ini sudah berdiri sejak tahun 1913 dengan nama Nederlandsche Handels-Hoogeschool. Pada waktu itu hanya ilmu ekonomi yang diajarkan. Universitas Erasmus Rotterdam adalah salah satu universitas ilmu ekonomi dan management terbaik di Eropa. Bahkan salah seorang professor dari universitas ini meraih Hadiah Nobel untuk ilmu Ekonomi yaitu Prof dr. Jan Tinbergen.
Erasmus Rotterdam memiliki dua kampus yang terbagi dalam tiga domain. Dua domain yang pertama berbasis di kampus yang terletak di Woudestein di sebelah timur kota Rotterdam. Domain kesehatan dan farmasi berbasis di kampus Hoboken Erasmus MC di sebelah barat kota. Domain di atas terbagi lagi menjadi beberapa fakultas antara lain: ESE (Fakultas Ekonomi), Fakultas Ilmu Sosial (termasuk di dalam fakultas ini: psikologi, sociologi, politicologi, dan public policy), Fakultas Hukum, Erasmus MC (Fakultas Kedokteran dan Farmasi), Institusi Management Kesehatan, Fakultas Ilmu Filosofi, Fakultas Sejarah, Budaya, dan Seni, dan RSM Erasmus University (Fakultas Management).
Menurut the Times Higher Education Supplement Universitas Erasmus Rotterdam berada pada peringkat 34 universitas terbaik di Eropa dan pada peringkat 92 untuk seluruh dunia (tahun 2005 berada pada peringkat 57). Fakultas Management RSM berada pada peringkat 7 untuk program MBA terbaik di Eropa dan 29 di dunia menurut Financial Times. Sementara Fakultas Ekonomi termasuk dalam 24 sekolah ekonomi terbaik di dunia. Lebih lanjut, Erasmus MC termasuk dalam 5 besar fakultas kedokteran dan farmasi di luar Amerika Serikat menurut The Scientist.
Universitas Erasmus juga menerima akreditasi dari tiga badan akreditasi pendidikan management internasional; AMBA, EQUIS, and AACSB. Cuma sedikit sekolah bisnis di Eropa yang memiliki triple akreditasi tersebut. Namun banyak sekolah bisnis Eropa yang memilih tidak menerapkan multi akreditasi.
Sudah tertarik untuk melanjutkan studi ke Belanda??? Jika belum, silahkan baca tulisan ini hingga selesai dan saya yakin anda akan segera tertarik untuk mendapatkan sebuah tiket untuk menuju komunitas global.
Setiap orang pasti pernah bermimpi untuk bisa masuk ke dalam komunitas global. Dimana dalam komunitas itu kita akan bertemu dengan beragam jenis orang dengan culture yang berbeda-beda. Tapi justru disanalah uniknya, karena kita akan dapat sama-sama mempelajari kebudayaan dari negara masing-masing, selain untuk menuntut ilmu tentunya. Dan belajar ke Belanda adalah salah satu tiket untuk menuju komunitas global tersebut. Pertanyaan lain yang kemudian muncul adalah kenapa Belanda???
Holland atau sebutan resminya Netherlands adalah negara yang berorientasi internasional dan inovatif yang terletak di tengah Benua Eropa. Masyarakat Belanda merupakan masyarakat yang multikultur yang terdiri dari kelompok-kelompok orang yang sudah menetap di Belanda selama berabad-abad. Walaupun Bahasa Belanda adalah bahasa nasional, namun mayoritas penduduk Belanda juga berbicara dalam bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya seperti Jerman atau Perancis.
Culture shock biasanya memegang peran dalam kehidupan di Belanda. Orang-orang Belanda pada umumnya lebih individualistis daripada orang-orang Timur, yang lebih berorientasi pada uang dan kurang religius. Amsterdam, Rotterdam, dan Den Haag juga didiami banyak pendatang sehingga terkesan terlalu ramai. Tapi tetap banyak hal yang menarik yang bisa dilihat di sini.
Sejak Indonesia merdeka tahun 1945, bahasa Belanda tak lagi masuk dalam kurikulum sekolah mana pun, baik sebagai mata pelajaran wajib maupun pilihan. Para pelajar juga hampir tak ada yang menjadikan kursus bahasa Belanda sebagai bagian dari kegiatan ekstra kurikuler. Di era globalisasi sekarang ini, bahasa Inggris bahkan boleh dikata merupakan satu-satunya lingua franca dalam pergaulan antarbangsa. Penguasaan bahasa Inggris, dianggap sangat penting, sedangkan bahasa-bahasa asing lainnya diabaikan. Apalagi bahasa Belanda, hanya dipakai oleh sekitar 20 juta orang saja, baik di Negeri Belanda sendiri maupun di bekas tanah-tanah jajahannya, seperti di Suriname, Antilia Belanda, Aruba dan Indonesia.
Untuk studi di Belanda, pendekatan yang paling umum yang dilakukan adalah dengan menyiapkan program-program studi khusus dalam bahasa Inggris. Dengan begitu, mahasiswa asing bisa terhindar dari keharusan mempelajari bahasa Belanda. Ini artinya, setiap mahasiswa asing tidak akan menghadapi masalah dalam bahasa selama masa kuliah dan penelitiannya. Hampir semua bahan bacaan yang diperlukan juga ada dalam bahasa Inggris.
Salah besar kalau faktor bahasa bisa menghambat seseorang untuk mengikuti pendidikan di Belanda. Sebab, di Negeri Kincir semakin banyak lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan berbagai kursus dengan memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Pilihan bidang studi yang bisa diikuti juga sangat banyak. Ada program studi seni tari di Amsterdam School of the Arts. Ada program LLM dalam bidang hukum bisnis dan perdagangan di Universitas Erasmus, Rotterdam. Ada program MBA di Amsterdam School of Business. Ada pula program diploma di bidang ilmu kesehatan masyarakat di Departemen Kesehatan Mayarakat Sekolah Tinggi Leiden.
Seperti tertulis dalam buku panduan Study in the Netherlands, Courses and Study Programmes in English, internasionalisasi sudah menjadi kebijakan umum di berbagai lembaga di Belanda, termasuk lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Lembaga-lembaga pendidikan tinggi banyak yang memiliki mitra di negara-negara lain, antara lain dalam rangka program pertukaran mahasiswa.
Ada sejumlah nilai plus lain yang membuat Belanda layak menjadi negara tujuan melanjutkan studi yang utama bagi para siswa dan kaum profesional Indonesia. Salah satunya adalah biaya kuliah dan biaya hidup yang relatif murah dibandingkan di negara-negara Eropa lainnya, AS, maupun Australia. Universitas –universitas di Belanda menjadi tempat yang ideal untuk mengawali studi dan bertukar pengetahuan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Sudah tertarik untuk melanjutkan studi ke Belanda dan bergabung dalam komunitas global??? Try to do it, or lose it…!!!

Share:

4 Comments

  1. mmmmm...
    boleh juga tuh untuk tujuan studi...

    BalasHapus
  2. MENGGUGAT PUTUSAN SESAT HAKIM BEJAT

    Putusan PN. Jkt. Pst No.Put.G/2000/PN.Jkt.Pst membatalkan Klausula Baku yang digunakan Pelaku Usaha. Putusan ini telah dijadikan yurisprudensi.
    Sebaliknya, putusan PN Surakarta No.13/Pdt.G/2006/PN.Ska justru menggunakan Klausula Baku untuk menolak gugatan. Padahal di samping tidak memiliki Seritifikat Jaminan Fidusia, Pelaku Usaha/Tergugat (PT. Tunas Financindo Sarana) terindikasi melakukan suap di Polda Jateng.
    Ajaib. Di zaman terbuka ini masih ada saja hakim yang berlagak 'bodoh', lalu seenaknya membodohi dan menyesatkan masyarakat, sambil berlindung di bawah 'dokumen dan rahasia negara'.
    Statemen "Hukum negara Indonesia berdiri diatas pondasi suap" (KAI) dan "Ratusan rekening liar terbanyak dimiliki oknum-oknum MA" (KPK); adalah bukti nyata moral sebagian hakim negara ini sudah terlampau sesat dan bejat. Dan nekatnya hakim bejat ini menyesatkan masyarakat konsumen Indonesia ini tentu berdasarkan asumsi bahwa masyarakat akan "trimo" terhadap putusan tersebut.
    Keadaan ini tentu tidak boleh dibiarkan saja. Masyarakat konsumen yang sangat dirugikan mestinya mengajukan "Perlawanan Pihak Ketiga" untuk menelanjangi kebusukan peradilan ini.
    Siapa yang akan mulai??

    David
    HP. (0274)9345675

    BalasHapus
  3. Info yang anda suguhkan prihal Belanda cukup menarik, terutama soal Leiden unversity dan Kincir Angin. Akan lebih menarik lagi jika info kedua hal tersebut bisa diperdalam dengan berbagai literatur, sayangnya lagi anda tidak menyinggung tentang kota Amsterdam dan Rotherdam, kedua kota tersebut amat erat kaitannya dengan negeri kita, konon kabarnya Amsterdam dan Rotherdam dibangun semasa Belanda menjajah Indonesia, tidakk tertutup kemungkinan bahwa tenaga yang dipakai untuk pembangunan "DAM" tersebut adalah tenaga nenek moyang kita

    BalasHapus
  4. Anonim mengatakan...
    Info yang anda suguhkan prihal Belanda cukup menarik, terutama soal Leiden unversity dan Kincir Angin. Akan lebih menarik lagi jika info kedua hal tersebut bisa diperdalam dengan berbagai literatur, sayangnya lagi anda tidak menyinggung tentang kota Amsterdam dan Rotherdam, kedua kota tersebut amat erat kaitannya dengan negeri kita, konon kabarnya Amsterdam dan Rotherdam dibangun semasa Belanda menjajah Indonesia, tidakk tertutup kemungkinan bahwa tenaga yang dipakai untuk pembangunan "DAM" tersebut adalah tenaga nenek moyang kita

    2009 Mei 19 19:12
    Asmari rahman

    BalasHapus